• Tentang Kami
  • Tim Kami
  • Kontak
  • Kirim Tulisan
Jumat, 22 Januari 2021
Bangga Surabaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Bangga Wali Kota
  • Layanan Publik
  • Surabaya Dalam Angka
  • Wisata Kota
  • Majalah Gapura
  • Visual
    • Foto
    • Video
    • Infografis
  • Lomba
  • Indeks
  • Home
  • Bangga Wali Kota
  • Layanan Publik
  • Surabaya Dalam Angka
  • Wisata Kota
  • Majalah Gapura
  • Visual
    • Foto
    • Video
    • Infografis
  • Lomba
  • Indeks
No Result
View All Result
Bangga Surabaya
No Result
View All Result
Home News

Padukan Ilmu Antropologi Budaya dan Ragawi, Museum Etnografi Angkat Tema Kematian

Admin by Admin
17 September 2019
in News
Museum Etnografi Unair Surabaya

Koleksi Museum Etnografi Unair Surabaya | Foto: Alfa/Hanim

FacebookTwitterWhatsapp

Bangga Surabaya – Di Surabaya terdapat sebuah museum yang bisa dibilang unik. Pasalnya, koleksi museum ini membahas tema seputar kematian. Museum yang bernama Museum Etnografi ini, berlokasi di Universitas Airlangga (Unair) kampus B, Jalan Dharmawangsa Surabaya. Museum yang diresmikan pada 25 September 2005 ini, tepat berada di depan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik dan bernaung di bawah FISIP Unair.

Museum Etnografi ini tak serta merta mengusung tema kematian. Tema kematian dipilih karena banyak masyarakat yang menganggap bahwa kematian adalah sesuatu hal yang menakutkan. Disamping itu, acapkali masyarakat mengkaitkan kematian dengan hal-hal yang tabu, misalnya benda tak kasat mata, yaitu hantu.

Saat memasuki ruangan museum, pengunjung akan disuguhkan beberapa pajangan kerangka manusia, seperti tengkorak. Di samping kiri pintu masuk museum, pengunjung juga akan melihat replika dan informasi mengenai ritual adat dari budaya suku Toraja, yakni Ma’ Nene’. Ritual tradisional suku Toraja ini menjelaskan bagaimana saat jenazah leluhur keluarga Toraja akan dibersihkan, digantikan baju dan kainnya.

Memasuki lebih dalam ke museum ini, pengunjung akan melewati lorong gelap. Di samping kanan lorong, pengunjung akan melihat suasana seperti di dalam kubur dan terdapat replika mayat yang sedang terbujur di sana.

Pemandu Museum Etnografi, Desi Bestiana mengatakan, di dalam museum, pengunjung tidak hanya disuguhi dengan koleksi tengkorak, prosesi kematian dan replika mumi. Namun, di dalam museum mereka juga dapat melihat tampilan infografis di tiap sudut bangunan.

Baca Juga:  Museum Olahraga Bakal Dilengkapi dengan Diorama

Infografis yang ditampilkan pun beragam warna, hal ini bertujuan untuk menarik minat pengunjung agar membaca informasi di dalamnya. Seperti infografis tentang prosesi pemakaman termahal, seputar indigo, serta masih banyak lagi.

“Jadi kita di sini konsepnya nggak hanya ingin menunjukkan benda-bendanya aja. Tapi kita lebih ke infografis biar runtut nggak hanya menampilkan sekadar barang aja, namun ada penjelasan yang mendukung juga,” kata Desi saat ditemui Tim Bangga Surabaya.

Museum Etnografi Unair Surabaya

1 of 5
- +
Museum Etnografi Unair Surabaya
Museum Etnografi Unair Surabaya
Museum Etnografi Unair Surabaya
Museum Etnografi Unair Surabaya
Museum Etnografi Unair Surabaya

1. Koleksi Museum Etnografi Unair Surabaya | Foto: Alfa/Hanim

Museum Etnografi Unair Surabaya

2. Suasana di dalam Museum Etnografi Unair Surabaya | Foto: Alfa/Hanim

Museum Etnografi Unair Surabaya

3. Infografis yang berada di dalam Museum Etnografi Unair Surabaya | Foto: Alfa/Hanim

Museum Etnografi Unair Surabaya

4. Museum Etnografi Unair Surabaya | Foto: Alfa/Hanim

Museum Etnografi Unair Surabaya

5. Kerangka manusia koleksi Museum Etnografi Unair Surabaya | Foto: Alfa/Hanim

Museum Etnografi Unair Surabaya

Desi mengungkapkan, koleksi yang ada di dalam museum ini, diperoleh dari mahasiswa yang melakukan praktik kerja lapangan (PKL). Selain itu, koleksi ini juga didapat dari beberapa dosen atau tokoh yang concern terhadap  ilmu antropologi dan juga hibah kepolisian.

Baca Juga:  Wali Kota Risma Minta Bantuan Tenaga PPDS ke FK Unair untuk Mendukung Penanganan Pasien Covid-19

“Untuk barang-barangnya sendiri sebelumnya dari dosen, terus dari barang hibah mahasiswa-mahasiswa PKL, tapi itu kan lebih umum dan itu benda-benda etnografi aja. Karena sekarang temanya kematian, jadi yang kita pilih di sini adalah barang-barang yang sesuai dengan tema kematian tersebut biar nggak keluar dari konteks,” tutur Desi.

Ide pendirian Museum ini berasal dari dua orang sahabat yang sama-sama menekuni ilmu antropologi. Mereka adalah Dr. drg. A. Adi Sukada, ahli antropologi budaya dan Prof. Dr. Habil Josef Glinka, SVD, ahli antropologi ragawi yang ingin menyatukan konsep itu ke dalam suatu pusat kajian (museum).

Kemudian disepakatilah perpaduan antara antropolgi budaya dan antropologi ragawi, suatu tema tentang kematian. Antropologi ragawi akan menjelaskan apa yang terjadi pada raga saat kematian terjadi.

Desi juga menjelaskan, museum etnografi ini telah meraih penghargaan Anugerah Purwakalagraha Indonesia Museum Awards 2018, bersama 435 museum yang lain. “Museum Etnografi dan Pusat Kajian Kematian Unair ini menjadi satu-satunya museum terunik di Indonesia,” terangnya.

Untuk dapat berkunjung ke museum yang dikepalai oleh Dr. Toetik Koesbardiati ini, pengunjung bisa datang pada setiap hari Senin sampai Jumat, mulai pukul 09.00 wib hingga pukul 16.00 wib. Untuk bisa masuk ke museum ini, pengunjung tidak dipungut biaya, alias gratis.

 


Penulis: Alfa Kumala, Hanim Masrukhin

Editor: And

ShareTweetSendScanSend

Related Posts

Kajari Surabaya, Anton Delianto, saat memberikan materi pendidikan Anti Korupsi di SMPN 1 Surabaya.
News

Gandeng Kejaksaan Negeri, Pemkot Surabaya Tanamkan Nilai Anti Korupsi pada Pelajar

8 Januari 2021
518
Foto Ilustrasi, rapid test massal di Jalan Genteng Besar Surabaya | Dok. Humas Pemkot Surabaya
News

Permudah Petugas di Lapangan, Pemkot Surabaya Siapkan Aplikasi Pencatatan Vaksinasi Covid-19

8 Januari 2021
550
Plt Wali Kota Surabaya, Whisnu Saktri Buana, menyerahkan langsung penghargaan Surabaya Eco School 2020 kepada para pemenang | (Foto: Humas Pemkot Surabaya)
News

Bertemakan “Climate Action on Pandemic”, Penghargaan Surabaya Eco School 2020 Diberikan kepada 40 Pemenang

8 Januari 2021
531

BANGGA TERKINI

News

Gandeng Kejaksaan Negeri, Pemkot Surabaya Tanamkan Nilai Anti Korupsi pada Pelajar

8 Januari 2021
518
News

Permudah Petugas di Lapangan, Pemkot Surabaya Siapkan Aplikasi Pencatatan Vaksinasi Covid-19

8 Januari 2021
550
News

Bertemakan “Climate Action on Pandemic”, Penghargaan Surabaya Eco School 2020 Diberikan kepada 40 Pemenang

8 Januari 2021
531
Bangga Wali Kota

Bangkitkan Perekonomian Warga, Wali Kota Risma Resmikan Sentra Wisata Kuliner di Eks Lokalisasi Dolly

10 Desember 2020
657
News

Hadirkan Siswa, 14 SMP di Surabaya Gelar Simulasi Sekolah Tatap Muka

8 Desember 2020
579

Bangga Surabaya

Official account of Public Relation Surabaya City Government | Humas Pemerintah Kota Surabaya

Link Terkait

  • Pemerintah Kota Surabaya
  • Command Center 112
  • Laporan Keuangan
  • Sparkling Surabaya

Jejaring Sosial

  • Tentang Kami
  • Tim Kami
  • Kontak
  • Kirim Tulisan

© 2019 Bangga Surabaya | Humas Pemkot Surabaya

No Result
View All Result
  • Home
  • Bangga Wali Kota
  • Layanan Publik
  • Surabaya Dalam Angka
  • Wisata Kota
  • Majalah Gapura
  • Visual
    • Foto
    • Video
    • Infografis
  • Lomba
  • Indeks Berita

© 2019 Bangga Surabaya | Humas Pemkot Surabaya